Lipoprotein)
Prinsip kerja HDL metode langsung
Kilomikron, VLDL dan LDL dihancurkan secara khusus melalui reaksi enzimatik. Kolesterol yang tertinggal dari fraksi HDL diukur melalui reaksi enzimatik khusus oleh adanya surfactant spesifik HDL. Kombinasi ini membuat lebih spesifik untuk HDL dari metode lain.
Cara kerja HDL metode langsung (manual)
Disiapkan 3 tabung reaksi untuk blanko reagen (RB), sampel,dan standar. Kemudian pada tabung pertama dipipet 10 µl aquadest dan 750 µl reagen 1 (R1) campur dengan hati-hati, inkubasi 5 menit pada suhu 37˚C. setelah itu tambahkan dengan reagen 2 (R2) sebanyak 250 µl, campur dengan hati-hati kemudian inkubasi selama 5 menit. Selanjutnya pada tabung kedua dipipet standar sebanyak 10 µl dan reagen 1 (R1) sebanyak 750 µl kemudian campur dengan hati-hati, inkubasi selama 5 menit pada suhu 37˚C. Setelah diinkubasi tambahkan reagen 2 (R2) sebanyak 250 µl, campur dengan hati-hati kemudian inkubasi selama 5 menit pada suhu 37˚C. dan yang terakhir pada tabung ketiga, dipipet sampel sebanyak 10 µl dan reagen 1 (R1) sebanyak 750 µl kemudian dicampur dengan hati-hati, diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37˚C. Setelah diinkubasi ditambahkan reagen 2 (R2) sebanyak 250 µl, campur dengan hati-hati kemudian diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37˚C. Setelah ketiga tabung diinkubasi selama 5 menit, dibaca blanko, standar dan sampel berurutan pada panjang gelombang 578 nm.
Prinsip kerja Humastar 300 (Otomatik)
Humastar 300 sebagai alat full otomatik untuk pemeriksaan kimia klinik. Karena pada alat ini kita hanya memasukkan reagen dan sampel,seterusnya alat akan bekerja sendiri mulai dari pemipetan sampai hasil pengukuran. Alat ini dihubungkan dengan system komputer dimana alat ini akan bekerja sesuai dengan perintah yang kita catat dikomputer.
Komputer adalah otak dari alat ini. Ketika akan melakukan pengukuran suatu parameter,maka alat ini hanya bekerja untuk parameter itu. Proses pemipetan sampel dan reagen telah terprogram didalam memori untuk setiap pengukuran pararneter tertentu sam halnya dengan alat semi otomatik, alat ini juga mempunyai mekanisme perubahan sinar dari polikromatik menjadi monokromatik sehingga konsentrasi suatu zat yang diukur dapat ditentukan seperti pada alat semi otomatik.
Prinsip kerja HDL metode tidak langsung
Dengan pemberian phosphotungstat acid dan ion magnesium kedalam sampel maka kilomikron, VLDL dan LDL mengendap (presipitasi).
Serum + HDL separating reagent → sentrifuge → HDL fraksi (supernatan) + kilomikron, VLDL, LDL, fraksi (presipitasi) Setelah dipusingkan dalam supernatan hanya terdapat HDL yang kadar kolesterolnya ditentukan dengan metode kalorimetrik enzimatik.
Cara kerja HDL metode tidak langsung
Disiapkan 3 tabung reaksi untuk presipitasi, blanko dan sampel, kemudian dipipet 250 µl sampel lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan reagen presipitasi HDL sebanyak 500 µl, setelah itu dicampur dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu 37˚C lalu disentrifus dengan kecepatan 10000 rpm selama 2 menit. Kemudian diambil supernatan sebanyak 100 µl lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang lain kemudian ditambahkan reagen kolesterol sebanyak 1000 µl kemudian campur lalu diinkubasi pada suhu 37˚C selama 10 menit lalu standar dan sampel terhadap blanko reagen dibaca pada photometer dalam waktu 6 menit dengan panjang gelombang 546 nm.
Prinsip kerja photometer sumifin 1904 C
Alat ini mempunyai prinsip kerja yang sama dengan photometer 4020 yaitu larutan sampel yang dimasukkan pada alat akan masuk pada suatu ruang dimana sinar monokromatik yang diserap oleh larutan sampel adalah sebanding dengan zat yang akan diukur dalam sampel itu. Selanjutnya ke detektor dan dicatat hasilnya hingga muncul pada layar alat.
Kalibrasi photometer Sumifin-1904 C
Tes tertentu memerlukan kalibrasi dengan suatu standar atau lebih. Kalibrasi dapat dapat diprogram untuk metode pengukur endpoint maupun twopoint. Pada metode endpoint, kalibrasi dapat dilakukan dengan ataupun tanpa reagen blanko dan sampel sedangkan metode twopoint hanya dapat dilakukan dengan atau tanpa reagen blanko. Kalibrasi Berdasarkan standar dapat dilakukan dengan melihat stabilitas reagen, batch reagen, serta jenis tes. Di dalam menjalankan kalibrasi berdasarkan standar dapat dilakukan 3 langkah, yaitu:
1. Memprogram kalibrasi
2. Pengukuran kalibrasi
3. Mendaftarkan kaibrasi
Pemantapan mutu intralaboratorium
Pemantapan mutu intralaboratorium dilakukan oleh laboratorium klinik untuk mengendalikan mutu analisisnya setiap hari. Pada dasarnya pemantapan mutu intralaboratorium dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu pemantapan presisi dan pemantapan akurasi.
Pemantapan presisi adalah untuk mengenali kemungkinan adanya penyimpangan akibat kesalahan acak yang terjadi dalam suatu proses analisis sampel pasien. Kesalahan acak menyebabkan presisi hasil pemeriksaan menjadi kurang baik. Kesalahan acak dapat terjadi karena kepekaan suhu, arus/tegangan listrik, waktu inkubasi, proses pemerikasaan, cara memipet. Kesalahan acak tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikurangi sampai batas tertentu dengan cara melakukan pemeriksaan dengan teliti, menggunakan alat dan reagen yang lebih baik serta prosedur pemeriksaan yang benar. Pelaksanaannya pada setiap seri pemeriksaan dengan mengikut sertakan suatu bahan control yang sering disebut sebagai bahan kontrol presisi. Setelah didapatkan sekitar 20 nilai hasil bahan kontrol dari minimal 20 seri pemeriksaan (atau 20 hari), maka nilai-nilai tersebut dievaluasi secara statistik. Dari keduapuluh nilai tersebut dihitung nilai rata-rata dan simpang bakunya serta batas-batas 2 SB dan 3 SB. Hasil hitungan tersebut digambarkan pada suatu kartu control dan nilai-nilai setiap hasil analisis bahan-kontrol dicantumkan pada kartu-kontrol tersebut. Apabila nilai-nilai tersebut memenuhi kriteria kontrol tertentu, maka hasil analisis sampel pasien dianggap terkontrol.
Pemantapan akurasi dilakukan untuk mengenali kemungkinan adanya penyimpangan akibat kesalahan sistematik dalam proses analisis sampel pasien. Kesalahan sistematik menyebabjan akurasi hasil pemeriksaan kurang baik. Kesalan sistematik biasanya disebabkan oleh metode pemeriksaan yang dipakai, pipet yang kurang baik akurasinya, reagen yang rusak atau salah cara melarutkannya, panjang gelombang yang dipakai, kurva yang tidak linear. Bahan kontrol yang digunakan disebut bahan control akurasi yang kadar setiap komponennya diketahui atau dinyatakan sebagai nilai rujukan. Apabila nilai hasil analisis bahan control yang diperiksa terletak didalam daerah control tertentu, maka dapat dianggap bahwa hasil analisis sampel pasien cukup tepat dan terandalkan (Widjaja A,dkk, 1994)
http://masselekang.blogspot.com/2009/06/cholesterol.html
Saya masih kurang mengerti:
BalasHapus1. Beda presisi dan akurasi.
2. Bagaimana metode pemeriksaan dapat berisiko menyebabkan kesalahan sistematik.
3. Bagaimana mengetahui metode mana yang memiliki risiko terjadinya kesalahan sistematik yang besar dan yang kecil.
4. Human error dikelompokkan dalam kesalahan sistematik atau kesalahan acak.
Mohon penjelasannya. Terima kasih.